Menilik Sejarah Tentang Ilmu Filsafat Islam


Menilik Sejarah Tentang Ilmu Filsafat Islam

Setiap orang selalu memiliki naluri untuk mencari tahu suatu kebenaran. Manusia selalu ingin tahu tentang suatu informasi yang mereka dapatkan, apakah informasi tersebut benar atau tidak, lalu mengunmpulkan setiap permasalahan yang ada dan membuat sebuah cabang ilmu. Salah satunya adalah ilmu filsafat. Ilmu filsafat adalah ilmu yang menjawab banyak pertanyaan mendasar yang terlintas di benak manusia. Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu dari kata “philos” dan “Shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan Sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat).  Filsafat pada dasarnya adalah pemikiran, dan pemikiran adalah cirri khas manusia baik mereka mau atau tidak. Ada masalah-masalah yang merasuk begitu saja ke dalam pikiran manusia dan mau tidak mau mereka harus memikirkannya. Manusia juga memiliki rasa penasaran dan keraguan yang mendorongnya untuk melakukan kajian. Hal ini telah dijelaskan oleh Plato, Al- Ghazali dan Kant. Lalu, apasih urgensi filsafat itu? Filsafat mencoba memadukan dari hasil sains yang berbeda ke dalam suatu pandangan dunia yang konsisten. Ilmu filsafat diharapkan mampu memberikan pengarahan/ilmu pengarahan. Dengan mempelajari ilmu filsafat, manusia diharapkan dibekali dengan suatu kebijaksanaan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kehidupan mengenai mana yang pantas kita setujui dan mana yang pantas kita tolak, mana yang pantas kita ambil untuk memberikan makna kehidupan. Filsafat sangat penting karena filsafat memberikan neraca dan timbangan atas hal-hal yang benar-benar ada, yang dengannya orang dapat membedakan wujud yang hakiki dari ilusi dan khurafat.
Cabang cabang ilmu filsafat itu sendiri diantaranya adalah :
1.      Epistemology
Adalah cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang safat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan
2.      Estetika
Adalah cabang ilmu filsafat yang membahas keindahan.. estetika merupakan ilmu yang membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya bisa merasakannya.
3.      Etika
Adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kulaitas yang menjadi studi mengenai standard an penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan ranggung jawab.
4.      Agama
Adalah filsafat yang membuat agama menjadi objek pemikirannya. Dalam hal ini, filsafat agama dibedakan dari beberapa ilmu yang juga mempelajari agama.
5.      Metafisika
Adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tertentu menjadi ada. Ilmu ini telah dimulai sejak zaman yunani kuno.
6.      Pendidikan
Merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahkan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan. Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisa secara kritis stuktur dan manfaat pendidikan. Filsafat pendidikan berusaha menjwab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, SDM, teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.
7.      Ilmu
Dibedakan menjadi dua, yaitu ilmu alam dan ilmu sosial.
8.      Hukum
Adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakikat hukum itu, apa tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum
9.      Matematika
Adalah cabang filsafat yang menkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-dasar, dan dampak-dampak matematika.
10.  Sejarah
Merujuk pada aspek teoritis sejarah dalam dua pengertian, yaitu filsafat kritis sejarah dan filsafat spekulatif sejarah
11.  Politik
Adalah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajari tema-tema seperti politik, kebebasan, keadilan, hak milik, hak, hukum, pemerintahan dan penegakan hukum oleh otoritas
            Apakah filsafat ada hubungannya dengan etika? Hubungan etika dengan filsafat menurut Ibnu Sina adalah seperti indera bersama, estimasi dan rekoleksasi yang menolong jiwa manusia untuk memperoleh konsep-konsep dan ide-ide dari alam sekelilingnya. Jika manusia telah mencapai kesempurnaan sebelum ia berpisah dengan badan, maka selamanya akan berada dalam kesenangan. Jika ia berpisah dengan badan dalam keadaaan tidak sempurna, ia selalu dipengaruhi hawa nafsu. Ia hidup dalam keadaan menyesal dan terkutuk untuk selama-lamanya di akhirat. Immanuel Kant berpendapat bahwa manusia mempunyai perasaan etika yang tertanam dalam jiwa dan hati sanubarinya. Orang merasa bahwa ia mempunyai kewajiban untukmenjauhi perbuatan buruk dan menjalankan perbuatan baik. Etika sebagai cabang ilmu filsafat sebenarnya yang mmbedakan manusia dengan makhluk lainnya. Etika dapat membantu dalam menggali rasionalitas dari moral agama, seperti misalnya mengapa tuhan memerintahkan ini. Jadi, dengan etika dapat memudahkan kita dalam berinteraksi dengan orang lain, khususnya dalam membahas ilmu filsafat ini.
            Sejarah masuknya filsafat Islam yaitu melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum muslimin pada abad ke 8 M atau abad ke 2 H di Suriah, Mesopotamia, Persia, dan Mesir. Dalam ensiklopedi Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve dijelaskan bahwa kebudayaan dan filsafat Yunani masuk ke daerah-daerah itu melalui ekspansi Alexander Agung, penguasa Macedonia (336-323 SM), setelah mengalahkan Darius pada abad ke 4 SM di kawasan Arbela. Beliau datang dengan tidak menghancurkan peradaban dan kebuayaan Persia, bahkan sebaliknya, ia berusaha menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia. Pada masa Umayyh, pengaruh kebudayaan Yunani terhadap Islam belum begitu Nampak, sedangkan pada masa Abbasiyah pada mulanya hanya tertarik pada ilmu kedokteran Yunani berikut dengan system pengobatannya. Tetapi kemudian mereka juga tertarik pada filsafat dan ilmu lain. Filsafat Islam disebut juga Filsafat Arab. Merujuk pada peridosasi yang dicetuskan Harun Nasution, perkembangan filsafat Islam dibagi menjadi tiga fase. Yaitu periode Klasik, pertengahan dan periode modern. Periode klasik diperhitungkan sejak wafatnya Nabi Muhammad hingga pertengahan abad ke 13, periode selanjutnya disebut peride pertengahan antara 1250-1800 M. priode modern berlangsung sejak 1800an hingga saat ini. Filsafat masuk ke Islam karena banyak para tokoh yang mempelajari ilmu filsafat tersebut. Dan mulai mengartikannya sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunah.
            Sedangkan, masa keemasan filsafat terjadi pada masa bani Abbasiyah. Tai ada juga yang mengatakan pada masa Utsmaniyyah. Pada masa itu lahirlah banyak filsuf muslim. Tokoh-tokohnya diantaranya adalah Abu Ali al Husayn Ibn Abdallah Ibn Al Hasan Ibn Ali Ibn Sina, Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq Al Sabbah Al Kindi, Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al Khawarizm, Abu Al Walid Muhammad Ibn Rushd. Masing-masing dari mereka menyumbangkan banyak pemikiran mengenai ilmu filsafat ini.
            Salah satu tokoh filsuf muslim adalah Al Kindi, nama aslinya adalah Abu Yusuf bi Ishak Al – Kindi, ia berasal dari Kindah di Yaman tetapi lahir di Kufah di tahun 796 M. orang tuanya adalah Gubernur dari Basrah. Setelah dewasa ia pergi ke Baghdad dan mendapat lindungan dari Khalifah Al – Makmun, disana kemudian ia belajar ilmu pengetahuan dan pemikir Islan. Tidak lama kemudia Al Kindi mengalami kemajuan pemikiran Islam dan penerjemahan buku asing ke dalam bahasa Arab, bahkan ia termasuk pelopornya. Bermacam-macam ilmu telah dikajinya terutama filsafat. Al kindi tidak banyak membicarakan persoalan-persoalan filsafat yang rumit dan yang telah dibahas sebelumnya, tetapi ia lebih tertarik dengan definisi-definisi dan penjelasan kata-kata serta lebih mengutamakan ketelitian pemakaian kata-kata daripada menyalami problem-problem filsafat. Bagi Al Kindi filsafat merupakan pengetahuan tentang yang benar, disinilah terlihat persamaan filsafat dan agama. Tujuan agama ialah menerangkan apa yang benar dan apa yang baik, filsafat itulaj tujuannya. Tuhan dalam filsafat Al Kindi tidak mempunyai hakikat dalan arti aniah atau mahiah. Tidak aniah karena tuhan tidak termasuk dalam benda-benda yang ada dalam alam, bahkan ia adalah pencipta alam. Selain itu, tuhan juga tidak mempunyai hakikat dalam bentuk mahiah, karena tuhan tidak merupakan genus atau spesies. Tuhan adalah yang benar pertama dan tunggal, hanya ialah yang satu, selain dari tuhan mangandung arti banyak. Sesuai dalam paham yang ada dalam Islam, tuhan bagi Al Kindi adalah pencipta dan bukn penggerak pertama sebagaimana pendapat Aristoteles. Alam bagi Al kimdi bukan kekal di zaman lamapu tetapi mempunyai permualaan.


(Referensi dari Berbagai Sumber)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VISI, MISI DAN NILAI DALAM PERUSAHAAN MC DONALD’S

Hujan di Akhir Juni

Akad Musyarakah