Muslimah Sejati, Penyejuk Hati
MUSLIMAH SEJATI, PENYEJUK HATI
Di zaman millenial seperti sekarang ini, masyarakat tengah ramai-ramainya membicarakan tentang fashion, khususnya kaum hawa. Salah satu yang tengah trend di tengah masyarakat saat ini adalah jilbab syar’i. Tapi, tahukah kamu bahwa tidak sedikit muslimah yang mengenakan hijab syar’i hanya untuk fashion semata? Sungguh miris bukan? Banyak para muslimah terbawa arus perkembangan zaman sehingga lupa akan niat utama dan juga tujuan utama mereka mengenakan hijab.
Lalu, apa sih sebenarnya tujuan mengenakan hijab itu sendiri? Tujuan hijab sendiri bukanlah sebagai penutup kepala biasa. Melainkan hijab memiliki arti yang lebih dalam daripada itu. Hijab adalah simbol diri kita sebagai muslimah, selain untuk menutup aurat, hijab juga adalah pelindung kita, bukan pelindung dari panasnya sinar matahari namun pelindung dari godaan kaum lelaki. Sebagaimana firman Allah SWT “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab : 59). Dari ayat tersebut sudahlah sangat jelas apa tujuan mengenakan jilbab itu sendiri, tentunya agar kita dikenali sebagai seorang muslimah.
Sebagai muslimah, tentu tak hanya indah dilihat dalam pakaian yang dikenakan. Melainkan sebagai muslimah sejati, haruslah indah pula akhlak dan sikap perangai. Selain membenahi cara berpakaian dan cara berhijab kita, yang paling penting dan paling utama adalah kita juga harus membenahi niat dan akhlak kita. Jangan sampai ketika pakaian yang kita gunakan sudah syar’i, tapi kita masih suka membicarakan kejelekan orang lain, tidak ada batasan dengan lelaki, bahkan masih suka berbicara kasar. Tentu fenomena seperti itu tak jarang kita jumpai, bukan? Seorang wanita yang memakai gamis dan kerudung panjang tengah tertawa terbahak-bahak bersama teman-temannya. Orang-orang akan menilai kita tidak hanya dari gaya berpakaian saja, tapi dari sikap dan akhlak kita juga. Sebagai muslimah sejati, sudah semestinya kita sama-sama membenahi diri dimulai dari diri kita pribadi.
Cara untuk membenahi diri yang pertama adalah dengan mengislamisasi diri sendiri, yang kita lakukan adalah memperbaiki Ibadah, yaitu rajin beribadah wajib maupun sunnah, selanjutnya adalah memperbaiki akhlak, ternyata sebelum akhlak kita diperbaiki, alangkah lebih baiknya kita juga memperbaiki hubungan kepada Allah terlebih dahulu, setelah memperbaiki akhlak, yang selanjutnya bersosialisasi di lingkungan yang kita tempati. Sebagai seorang muslimah sudah seharusmya kita menebarkan kebaikan kepada orang-orang terdekat kita. Keluarga, kerabat, sahabat dan para tetangga kita. Tentunya kita harus memberikan manfaat kepada orang lain.
Alangkah lebih baiknya apabila kita memulai dari keluarga kita tercinta, yaitu dengan mengislamisasi keluarga. Tentu keluarga adalah komponen penting dalam hidup kita, sebagai seorang muslimah tentu kita ingin keluarga kita menjalankan syariat dengan benar. Alangkah baiknya apabila kita mengajak dan mengajarkan keluarga kita kepada kebaikan, dengan selalu melaksanakan ibadah bersama, melakukan kebaikan bersama dan menolong sesama. Karena akan terasa indah apabila kita bersama keluarga kita bersama-sama berjalan menuju Ridha-Nya. Akan terasa indah apabila keluarga kita berada di bawah naungan Islam.
Setelah mengislamisasi keluarga, cara yang ketiga agar kita memberikan manfaat kepada orang lain dan juga cara agar kita menjadi muslimah sejati adalah mengislamisasi lingkungan sekitar kita. Apabila kita sudah memperbaiki diri, mengislamisasi keluarga, tentu yang ketiga kita harus mengislamisasi lingkungan sekitar kita. Bagaimana si caranya? Tentu sangat banyak sekali cara yang bisa kita lakukan, salah satunya kita dapat membantu mengisi pengajian di majlis ta’lim yang ada di sekitar kita, tentunya dengan ilmu yang kita miliki tidak ada salahnya kita berbagi pengetahuan kepada orang di sekitar kita. Karena kualitas hidup kita itu tergantung sebanyak mana ilmu yang kita miliki dan kita amalkan juga yang kita ajarkan.
Jangan lupa juga untuk selalu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar kita. Contohnya ikut berkontribusi di karang taruna, remaja majlis dan lainnya.
Karena seorang perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak, tentu sebagai muslimah kita juga harus memperbanyak ilmu pengetahuan kita dan juga menyiapkan diri untuk menjadi seorang ibu dan seorang istri yang baik kelak. Sudah seharusnya kita mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Agar nanti kita bisa mengajari anak-anak kita tentang syariat Islam, dan juga agar kelak keluarga kitapun berada di bawah naungan Islam. Sebelum menuju tahap tersebut, tentu kita harus menjaga hati kita dan berdo’a kepada Allah agar dipertemukan dengan orang yang baik pula, agar kelak jika sudah berkeluarga nanti, keluarga kita adalah keluarga yang taat dalam beribadah kepada Allah juga memiliki hubungan yang baik kepada sesama manusia dan bisa memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar kita.
Maka mulailah dari sekarang hal-hal baik itu. Jangan menunggu besok, lusa atau nanti. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, apakah besok kita masih diberi kesempatan untuk menjalani hari atau tidak. Mari sama-sama kita perbaiki niat kita. Sudah sepantasnya kita berbenah bersama, apalagi dengan banyaknya fenomena bencana yang ada saat ini, tentu sudah sangat jelas itu adalah teguran dari Allah kepada kita, mari bersama-sama kita memperbaiki ibadah kita agar kita bisa bersama-sama menggapai Jannah-Nya. Karena dirimu adalah mutiara yang indah, maka sesuatu yang indah tentu tidak akan membiarkan yang bukan pemiliknya menikmati keindahan tersebut.
Semoga tulisan ini bermanfaaat bagi kita semua khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua muslimah yang ada di seluruh belahan dunia.
Komentar
Posting Komentar